Pencarian

News Update :

Translate

Terpikat Capres Militer, Rakyat Nostalgia Soeharto

Rabu, 01 Mei 2013



Dalam berbagai survei capres 2014, tokoh berlatar belakang militer masih menjadi favorit. Keterpikatan rakyat terhadap capres militer dinilai karena nostalgia sosok mendiang Soeharto.

"Masyarakat bernostalgia kepada presiden militer seperti Soeharto yang dinilai membangun dan memberikan pekerjaan. Namun pada kenyataannya, utang Indonesia menumpuk dan tidak ada transparansi," kata Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia Budiatna di Jakarta, Rabu (1/5/2013).

Rakyat Indonesia, menurut dia, tidak melihat secara mendalam figur militer Soeharto pada saat itu. Itu sebabnya setiap survei politik selalu menyebutkan figur militer memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi.

"Rakyat menginginkan dipimpin seperti Soeharto lagi. Tapi mereka lupa saat itu dia membangun dengan utang. Soeharto turun ketika reformasi karena utang yang sudah menumpuk, bukan karena demo masyarakat," ujar Budiatna.

Dia tidak mempersoalkan figur militer atau sipil yang akan memimpin Indonesia. Namun pemimpin harus memiliki keberpihakan kepada masyarakat dan tidak memperkaya diri sendiri.

"Rakyat selama ini hanya dijanjikan yang manis-manis saja. Setelah pemilu, ditinggalkan," ucap Budiatna.

Rasa cinta kepada rakyat, jelas dia, harus dimiliki seorang pemimpin. Ini agar setiap kebijakan yang dihasilkan selalu prorakyat.

"Di dunia ini, hanya Indonesia negara penghasil minyak yang rakyatnya miskin. Lihat saja negara di Timur Tengah penghasil minyak dan rakyatnya makmur," cetus Budiatna.

Survei Lembaga Klimatologi Politik menyebutkan 40,5 persen masyarakat Indonesia masih menghendaki tokoh berlatar belakang militer menjadi presiden mendatang.

Dalam survei itu, mantan Panglima Kostrad Letjen TNI Purn Prabowo Subianto mendapat suara 19,8%. Kemudian mantan Panglima TNI Jenderal TNI Purn Wiranto 15,4%.

Barulah kemudian Aburizal Bakrie 14,4%, Megawati Soekarnoputri 13,3%, Ani Yudhoyono 4,8%, Hatta Rajasa 3,9%, dan Surya Paloh 3,8%.

Lalu mantan Wakil Komandan Jenderal Kopassus Letjen TNI Purn Sutiyoso 2,7%, Yusril Ihza Mahendra 2,5%, Muhaimin Iskandar 1,8%, Anis Matta 1,3%, Sudayadarma Ali 1,1%, dan tokoh lain 3,8%.

Survei tersebut dilaksanakan pada 20-30 Maret 2013 di 33 provinsi dengan sampel 1.225 responden melalui multistage random sampling. Ambang kesalahan sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Arek Japan Kulon 2010 -2011 | Design by Bukan Gagal Maksud | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.