Hasil Penyelidikan Tragedi Pembunuhan Rista Fransiska Dan Pengakuan Rony

Saat ini aparat harus memutar otak lagi untuk mengungkap pembunuhan Rista yang mempunyai nama asli Frista Fransiska, 17, salah satu siswi SMKN 1 Ponorogo. Sampai skarang Satreskrim Polres Ponorogo sudah memeriksa 13 saksi, kecurigaan saat ini lebih mengarah kepada orang dekat korban. Saptoni, 43, ayah kandung Rista, beserta lima teman Saptoni yang sering pesta miras juga tak luput dari pemeriksaan untuk dimintai keterangan. Menurut Saptoni, pada hari terbunuhnya Rista, dia sedang pesta miras di Sampung sejak sore (Jumat 12 Juli 2013 sore). Pesta miras itu baru berakhir sekitar pukul 20.00 dan Saptoni mengaku pulang dalam keadaan mabuk berat sehingga tak mengetahui keberadaan anaknya. Ada saksi yang mengetahui bahwa Rista dan ayahnya melakukan komunikasi melalui hp sekitar pukul 19.00, jelas Misrun(Kasat Reskrim Polres Ponorogo). Aparat juga masih mendalami kebiasaan Saptoni yang setiap pulang dari pesta miras selalu meminta anaknya pulang, karena selama ini Rista biasa menginap dirumah kerabatnya. Siapa ayah bayi berumur 7 bulan dirahim Rista saat ini juga masih penuh misteri. Rony yang pernah disebut sebutkan Rista di Facebook mengaku pernah pacaran dengan Rista tapi sudah putus dalam hitungan bulan. Beberapa teman di facebook dan BB Rista juga sudah dimintai keterangan. Kini Polisi tengah menguji hasil olah TKP bahwa pembunuh Rista diduga kuat seorang pria dewasa, kecil kemungkinan kalau seorang remaja yang terpengaruh miras sekalipun tega melakukan pembunuhan sesadis itu dipinggir jalan raya. Rista ditemukan tewas dg empat luka tusuk di wajah, leher, dada, dan perut sampai terburai ususnya. Setelah itu dibuang ke selokan dan kepalanya di lempar menggunakan batu besar Info ini di dapatkan melalui berita koran Jawa Pos, Radar Ponorogo edisi 16 Juli 2013.