Balikpapan
- Sebanyak 650 prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif)
611/Awanglong Kodam VI/Tanjung Pura Rabu meninggalkan pangkalannya di
Samarinda untuk berangkat ke perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Para prajurit yang berangkat tersebut untuk menunaikan tugas negara
menjaga perbatasan RI-Malaysia dengan menggunakan kapal Pelni KM Tidar
di pelabuhan Semayang Balikpapan," kata Kepala Seksi Analisa dan
Informasi (Kasi Lisainfo) Penerangan Kodam (Pendam) VI/Tanjung Pura,
Mayor Infanteri Achmad Amin di Balikpapan, Rabu.
Keberangkatan 650 personel Yonif 611/Awanglong tersebut untuk
menggantikan Yonif 613/Raja Alam yang sudah bertugas selama 13 bulan di
perbatasan RI-Malaysia, katanya.
"Tugas para prajurit yang diberangkatkan ini, termasuk menjaga perairan
Karang Unarang yang menjadi sengketa antara pemerintah RI dengan
Malaysia," kata Achmad.
KM Tidar yang membawa yang membawa 650 prajurit Yonif 611/Awanglong,
akan berlayar menuju Kota Tarakan, selanjutnya ke Kota Nunukan dengan
lama berlayar kurang lebih selama 28 jam.
"Setibanya di Kota Nunukan para prajurit nantinya akan melaksanakan
serah terima tugas pengamanan perbatasan dengan pasukan yang akan
diganti yakni pasukan Yonif 613/Raja Alam," katanya.
Pelepasan secara resmi 650 personel tersebut dilakukan oleh Pangdam
VI/Tanjung Pura Mayjen TNI Tono Suratman pada hari Selasa (11/8) di
Samarinda.
"Sebelum berangkat menunaikan tugas ke perbatasan, sebanyak 650 prajurit
Yonif 611/Awanglong tersebut terlebih dahulu melaksanakan latihan
kurang lebih selama empat bulan di Samarinda," kata Achmad.
Selama empat bulan para prajurit tidak hanya melaksanakan latihan
pertempuran, tetapi juga berlatih berkebun serta mendapat bimbingan
kerohanian yang dibawakan langsung oleh Dinas Bimbingan Mental Angkatan
Darat (Disbintalad), katanya.
"Nantinya para prajurit akan masuk ke pos-pos penjagaan yang tersebar
dan jaraknya cukup jauh hingga ratusan kilometer," kata Achmad,
menjelaskan.
Achmad mengatakan Pangdam VI/Tanjung Pura meminta kepada seluruh
prajurit yang akan bertugas, agar memusatkan perhatian kepada tugas yang
mereka emban dan tidak perlu ragu meninggalkan keluarganya.
"Kepada anggota yang ditinggal anggota bertugas Pangdam sampaikan, bahwa
yang prajurit lakukan adalah sebuah ibadah dalam menjalankan tugas
negara mempertahankan NKRI," katanya.
Sumber : Antara
|
0 komentar:
Posting Komentar