JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah memberi izin pengoperasian tambang PT Freeport Indonesia (Freeport) untuk terowongan Big Gossan, Timika Jayapura. Alasan pemerintah memberi izin tambang freeport kembali dibuka karena menyangkut tenaga kerja.
Direktur Jenderal Mineral Batubara Kementerian ESDM Thamrin Sihite menjelaskan kalau tambang Freeport di Big Gossan tidak dibuka, maka ada berdampak pada pengangguran di wilayah tersebut."Daerah Timika itu kalau mereka stop, enggak bisa kerja. Jasa itu disana banyak, ada outsourcing," ujar Thamrin Sihite di kantornya, Jumat (5/7/2013).
Thamrin menjelaskan hasil tim independen itu sudah mempebolehkan tambang dibuka. Namun harus ada alat pendeteksi ditambang bawah tanah.
"Pengoperasian tambang Freeport harus menunggu laporan dari inspektur tambang yang memeriksa mengenai runtuhnya terowongan tersebut," jelas Thamrin.
Thamrin menegaskan sampai saat ini pemerintah masih melihat banyak aspek untuk memberikan izin Freeport. Meski sudah memberi izin, Thamrin menjelaskan kalau pemerintah masih ingat dengan tragedi 14 Mei yang lalu yang menewaskan 28 pekerja di tambang Big Gossan, Timika.
"Kita sangat hati-hati untuk tambang terutama tambang bawah tanah, karena menyangkut nyawa. Ini korban juga cukup banyak," ungkap Thamrin. Tribunnews
0 komentar:
Posting Komentar