SIAPA AHLUSSUNNAH WALJAMAAH
ITU? APAKAH IA TERIKAT DG TIGA HAL INI :
WAKTU, TEMPAT, ORGANISASI
WAKTU :
KURUN ZAMAN KENABIAN-SAHABAT-
TABIIN-TABIIT TABIIN-ZAMAN KITA TEMPAT :
MAKKAH-MADINAH, ARAB-NON ARAB-
DUNIA TIMUR-BARAT-DUNIA ISLAM
PADA UMUMNYA
ORGANISASI ISLAM DAN MASA
PERKEMBANGAN SEJARAHNYA : · ZAMAN ROSULULLAH
· ZAMAN SAHABAT, TABIIN, TABIIT
TABIIN
· KHILAFAH ISLAM-
· DAULAH ISLAM-
· PERANG SALIB- · KERAJAAN ISLAM-
· KEMUNDURAN UMAT ISLAM-
· KEBANGKITAN BANGSA BARAT-
· ORGANISASI-ORGANISASI ISLAM
LAHIR-
· UMAT ISLAM BANGKIT KEMBALI (BARAT SENDIRI SUDAH MEMPREDIKSI
AL : PENDAPAT SCAWEN BLUNT
(1882) MENGEMUKAKAN TENTANG 4
KEBANGKITAN UMAT ISLAM YAITU :
IBADAH HAJI YANG DILAKUKAN TIAP
TAHUN OLEH UMAT ISLAM, AJARAN TENTANG KHOLIFAH FIL ARD, ADANYA
KOTA SUCI MAKKAH&MADINAH,
REFORMASI DI TUBUH UMAT ISLAM
ITU SENDIRI.
ATAU HANYA TERIKAT DENGAN
SISTEM ATAU STANDAR KEILMUAN/ METODOLOGI ILMIAHNYA
TERSENDIRI ?
MISALANYA BEBERAPA VERSI AHLUS
SUNNAH WAL JAMAAH :
A. PANDANGAN KAUM NAHDHIYIN
(NU) : As’ariyah adalah sebutan bagi
sebuah faham atau ajaran aqidah
yang dinisbatkan kepada Syaikh
Abdul Hasan Ali Al-Asy’ari (Lahir dan
Wafat di Basrah tahun 260 H - 324
H. Para pengikutnya sering disebut dengan Asy ‘Ariyyun atau Asy
‘Ariyah (Pengikut Mazhab Asy’ari).
Abu Hasan Ali Al-Asy’Ary yang
kemudian dikenal sebagai pelopor
aqidah Ahlussunnah Waj jamaah.
Abu Hasan Ali A;-Asy’Ary menurut buku yang diterbitkannya beliau
adalah memiliki garis keturunan
(garis ke 10) dari seorang sahabat
Rosulullah SAW. Yang terkenal
dengan keindahan suaranya dalam
membaca Al-Quran yaitu Abu Musa Al-Asy’ari. Beliau lahir 55 tahun
setelah mawatnya al-imam As-
Syafi’i. Dan Abu Hasan Al-Asy’ari
adalah pengikut Mazhab Syafi’i.
Dalam mengusung aqidah
Ahlussunah Waljamaah ini, terdapat pula seorang ulama yang sejalan
dengan Al-Asy’ari, yaitu Syaikh Abu
Mansur Al-Maturidi (Wafat di
Samarkand Asia Tengah pada tahun
333 H). Meskipun paham atau
ajarannya yang mereka sampaikan itu sama atau hampir sama, namun
Al-Asy’ari lebih dikenal nama dan
karyanya serta lebih banyak
pengikutnya, sehingga para
pengikut aqidah Ahlussunnah
Waljamaah lebih sering disebut dengan Al Asy’aariyah (pengikut Al-
Asy’ari) atau Al-Asy’ariyyun.
Masih menurut buku yang
diterbitkan oleh kaum Nahdhiyyin,
Ahlus SunahWal Jamaah lahir
sebagai reaksi dari penyebaran aqidah Mu’tazilah yang cenderung
mengedepankan akal ketimbang Al-
Quran dan Hadits. Banyak
keyakinan Mu’tazilah yang
dianggap oleh Al-Asy’ari
menyimpang jauh dari dasarnya. Ajaran Al-Asy’ari dan Al-Maturidi
(Ahlussunnah Waljamah) ini
kemudian berhasil meruntuhkan
paham mu’tazilah, dan umat islam
kembali mendasari aqidah mereka
dengan Al-Quran dan Hadits serta dalil-dalil aqly (akal) sebagaimana
dicontohkan oleh para Salafus Saleh.
Pada masa berikutnya, aqidah
ahlussunnah waljamaah dianut dan
disebarluaskan oleh ulama-ulama
besar seperti Abu Bakar Al-Qaffal (Wafat 365 H.), Abu Ishaq Al-
Isfarayini (Wafat 411 H.), Al-Baihaqi
(Wafat 458 H.), Imam Al-Haromain
Al-Juwaini (Wafat 460 H.), Al-
Qusyairi (Wafat 465 H.), Al-Baqillani
(Wafat 403 H.), Imam Al-Ghozali (Wafat 505 H.), Fakhruddin Al-Razi
(Wafat 606 H.), Abdullah Asy-
Syarqawi (Wafat 1227 H.), Ibrahim
Al-Bajuri (Wafat 1272 H.), Syekh
Muhammad An-Nawawi Al-Bantani
– Banten (Wafat 1315 H.), Zaenal Abidin Al-Fattani (Thailand) dan
lain-lainnya.
Para ulama pengikut empat mazhab
(Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali)
adalah penganut Aqidah
Ahlussunnah Wal-Jama’ah. (Untuk lebih jelasnya, lihat I’tiqad Ahlus
Sunnah Wal Jamaah, Karya KH.
Siradjuddin Abbas, diterbitkan oleh
Pustaka Tarbiyah Jakarta).
B. PANDANGAN KAUM SALAFI
(WAHABI) : Definisi ahlussunnah wal jamaah
secara harfiah merupakan frase
(gabungan kata) yang terdiri dari
tiga kata utama yaitu ahlu, sunnah
dan jamaah. Kata ahlu mempunyai
beberapa arti diantaranya adalah keluarga, pemilik, penduduk,
pengikut dan lain-lain. Dalam hal ini
kata ahlu pada kalimat ahlussunnah
wal jamaah yang paling tepat
diartikannnya adalah pengikut.
Ahlussunnah wal jamaah berarti pengikut sunnah dan jamaah.
Secara bahasa ahlussunnah
pengikut assunnah, adapun
menurut istilah ulama tauhid
assunnah adalah jalan yang
ditempuh oleh Rasulullah dan para sahabatnya, yaitu jalan yang
selamat dari fitnah syubhat dan
syahwat. Para ulama merangkum
definisi Assunnah dengan
mengatakan, “assunnah adalah
ungkapan untuk menggambarkan sikap ittiba (mengikuti dan
meneladani) manhaj kitab dan
sunnah an-nabawiyyah dalam
persoalan ushul (pokok) dan
furu’ (cabang).
Ahlu jamaah berarti pengikut jamaah, secara bahasa jamaah
berarti sebuah kelompok, sebuah
perkumpulan, kesepakatan, dan
persatuan. Nama ini diambil dari
banyak ayat Al-Quran dan hadits
Shahih yang memerintahkan umat Islam untuk berjamaah dan
melarang mereka dari beroecah
belah.
Dari penjelasan di atas, menjadi
jelas bahwa ahlussunnah wal
jamaah adalah generasi sahabat, tabi’in, tabiit tabiin, dan seluruh
umat islam yang berpegang teguh
kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah,
memahami dan mengamalkan
keduanya sebagaimana
pemahaman dan pengamalan generasi sahabat yang dibina oleh
Rasulullah.
Tokoh-tokoh Ahlussunnah
Waljamaah Menurut pandangan
kelompok ini adalah :
1. Rosulullah SAW. 2. Generasi Sahabat
3. Setelah Generasi Sahabat
4. Setelah Generasi Tabi’in
5. Setelah Gen erasi Tabi’it-Tabi’in
6. Tokoh Ulama Generasi Sahabat
7. Tokoh Generasi Sesudahnya a. Di Madinah
b. Di Makkah
c. Di Kuffah
d. Di Bashrah
e. Di Syam
f. Di Mesir g. Di Baghdad
h. Di Wasith, Maushil, Khurassan,
Ray dan Thabaristan dan Dunia
Islam Lainnya
C. PANDANGAN KAUM ISLAM
MODERAT & MODERN (IKHWAN) : Jika kita ingin melihat siapa kaum
Islam moderat yang ada di
Indonesia maka beberapa suber
literatur menyebutkan salah
satunya adalah jamah tarbiyah
yang ada di PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Seperti yang diakuinya
dalam bayan yang dikeluarkan oleh
Dewan Syari’ah Partai Keadilan
Sejahtera dalam rangka
memberikan klarifikasi terkait
dengan sering dikaitkannya PKS dengan gerakan Wahabi atau Salafi
maka pandangan kaum moderat ini
bisa kita kutif dari literatur tersebut
sebagai berikut :
PKS dan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
Sebagai partai dakwah PKS berpegang teguh kepada aqidah
Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dengan
sumber rujukan utama
sebagaimana termaktub dalam
Ijtihad Fiqih Dewan Syar’iah PKS
berupa Mashadir Asasiyah (Sumber Hukum Primer) yang disepakati
oleh Jumhur Ulama Ahlus Sunnah
Wal Jama’ah yaitu Al-Qur’an,
Sunnah Yang Suci, Ijma dan Qiyas.
PKS dan Wahabisme
Tidak ada hubungan antara PKS dengan Wahabiyah, yaitu gerakan
yang dipimpin oleh Syekh
Muhammad Bin Abdul Wahab di
negeri Hijaj yang bertujuan untuk
Memurnikan aqidah dari Takhayul,
Bid’ah dan Khurafat (TBC), bekerja sama dengan Malik Abdul Aziz dan
menggunakan berbagai cara dari
yang sifatnya halus sampai yang
radikal. Jelas tidak ada hubungan
historis karena PKS lahir pasca
reformasi 1998. Tidak ada hubungan struktural
organisatoris antara PKS dengan
organisasi keagamaan di Saudi
Arabia. Bahwa diantara pimpinan
PKS pernah studi di saudi Arabia, hal
yang sama berlaku juga pada ormas Islam yang lain. Bahkan ada yang
pendiirinya pernah mukim di sana.
Tapi tidak lantas ormas-ormas
tersebut boleh dituduh sebagai
pengusung “Wahabiyah”.
Karakteristik Dakwah Ikhwan (Menurut : Syaikh Jasim Muhalhil)
· Ikatan keimanan yang kuat dalam
dakwah yang dibangun di atas
ukhuwwah
· Ikatan organisasi yang kokoh
dibangun di atas rasa percaya (tsiqoh)
· Saling melengkapi dalam
bangunannya
· Jauh dari arena perselisihan fiqih
· Jauh dari intervensi penguasa
· Jauh dari hegemoni organisasi dan partai yang korup
· Bertahap dalam langkah
· Dakwah Robbaniyah
· Dakwah Alamiyah (Mondial)
BISA TERIKAT BISA TIDAK DG TIGA
HAL DI ATAS, TAPI SESUNGGUHNYA IA ADALAH :
AHLUSSUNNAH WALJAMAAH ADALAH
INDIVIDU & ORGNANISASI YANG
MEMILIKI VISI/MISI/SISTEM/
AKTIVITAS/INDIKATOR&CIRI-
CIRINYA : DALIL DARI AL-QURAN :
7. … apa yang diberikan Rasul
kepadamu, Maka terimalah. dan apa
yang dilarangnya bagimu, Maka
tinggalkanlah. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (Al
Hasyr/59 :7)
DALIL DARI HADITS :
“Sesungguhnya Bani Israil telah
terpecah belah menjadi 72
golongan dan Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan,
semuanya akan masuk neraka
kecuali 1 golongan saja. Para
sahabat bertanya “Siapakah
golongan tersebut wahai
Rosulullah ?” beliau SAW menjawab “Orang-orang yang mengikuti
sunnahku dan sunnah para
sahabat”. HR. At-Tirmizi.
“Dari Abdullah Bin Mas’ud dar Nabi
SAW bersabda : Sebaik-baik
manusia adalah generasiku (para sahabat rosul), kemudian generasi
sesudahnya, kemudian generasi
sesudahnya” HR. Bukhori
“Dari Abu Hurairoh bahwa Nabi
SAW bersabda : Sebaik-baik umatku
adalah generasi yang aku diutus di tengah mereka (generasi sahabat),
kemudian generasi sesudahnya. Abu
Hurairoh berkata : Allah yang lebih
mengetahui, apakah beliau
menyebutkan generasi yang ketiga
atau tidak” HR. Muslim DALIL DARI AKAL SEHAT :
Perkara Sunnah itu banyak dan
sudah jelas
Perkara Berjama’ah itu juga bisa
dilihat dan dirasakan kita
berjama’ah atau tidak dg orang lain. BEBERAPA ALIRAN SESAT DALAM
AQIDAH ISLAM :
Yang 72 golongan di atas
terhimpun secara garis besarnya ke
dalam 7 golongan utama ini yaitu :
Khowarij, Syi’ah, Mu’tazilah, Murji’ah, Jabariyah & Qodariyah,
Mutasyabbih.
CONTOH ALIRAN SESAT DI INDONESIA
(MENURUT BUKU ALIRAN DAN FAMAH
SESAT DI INDONESIA) :
· Ingkarus Sunnah, · Aliran Isa Bugis,
· Gerakan darul Arqom,
· NII Ma’had Zaitun,
· Gerakan Ahmadiyah,
· Baha’i sempalan Syi’ah,
· LDII, · Gerakan Syiah Indonesia,
· Ajaran Lia Aminuddin dan Agama
Salamullah.
BAGAIMANA MENYIKAPI MASALAH
BID’AH?
Dzikir Berjama’ah, Apakah Bid’ah?, Ikutan Demokrasi, Apakah Bid’ah?,
Apakah Musik itu Halal?
“Adalah orang-orang bertanya
kepada Rosulullah SAW dari hal
kebaikan, tetpi aku bertanya
kepadanya dari hal kejahatan, - karena- khawatir apabila kejahatan
itu akan menjangkauku, maka aku
berkata, Ya Rosulullah,
sesungguhnya kami dulu dalam
kejahiliyahan dan keburukan. Lalu
Allah mendatangkan kebaikan ini (Iman-Islam) kepada kami, maka
apakah setelah kebaikan ini akan
ada keburukan? Beliau bersabda :
Ya, aku bertanya, dan apakah
setelah keburukan itu akan ada
kebaikan (lagi)? Beliau menjawab, Ya dan di dalamnya ada kekeruhan,
Aku bertanya, Dan apakah
kekeruhannya? Beliau menjawab,
Suatu kaum yang mengambil
petunjuk kepada selain petunjukku,
-dan ada suatu riwayat- Suatu kaum yang mengambil sunnah/
perbuatan kepada selain sunnahku
dan mengambil petunjuk kepada
selain petunjukku-. Engkau kenal
mereka itu dan engkau ingkari, Aku
bertanya, Maka apakah setelah kebaikan itu ada keburukan (lagi)?
Belai menjawab, Ya juru-juru
dakwah/penyeru-penyeru ada di
atas pintu-pintu Jahannam,
barangsiapa yang menjawab seruan
mereka itu, maka mereka lemparkan dia ke dalam Jahannam,
Aku berkata, Ya Rosulullah
tunjukkanlah sifat-sifat mereka itu
kepada kami, beliau menjawab Kulit
mereka sama dengan kita dan
mereka berbicara dengan bahasa- bahasa kita, Aku bertanya, Maka apa
yang Engkau perintahkan kepadaku
apabila aku menjumpai yang
demikian itu? Beliau bersabda,
Kamu tetaplah berada di jama’ah
muslim dan imamnya, Aku bertanya, Apabila mereka (muslim)
itu tidak memiliki jama’ah dan tidak
punya imam? Beliau bersabda, Maka
kamu singkirkan kelompok-
kelompok (firqoh-firqoh) itu
seluruhnya walau kamu (harus) menggigit akar poho sampai kamu
menemui kematian dan kamu
(tetap) atas yang demikian itu” HR.
Al-Bukhori-Muslimdan Abu Dawud.
“Sesungguhnya akan ada dari
golongan umatku beberapa kaum yang meghalalkan zina, sutera,
khomar dan ma’azif (musik). HR.
Bukhori
Hal-Hal Yang Dikultuskan
Masyarakat Kita :
Pemimpin, Guru/Ulama/Syaikh/ Mursyid/Kyai/Orang Alim, Hawa
Nafsu, Tradisi dan Faham yang
bertentangan dengan Hukum Allah,
walaupun bertentangan dg selera
diri kita. Kitab Rujukan :
1. Hakikat Tauhid dan Fenomena
Kemusyrikan, DR Yusuf Qordhawy
Robbani Press Cet 1 1998
2. Solidaritas Islam, Jalan Menuju
Persatuan, Farid Achmad Okbah, Drs Hartono A Jaiz, Darul Haq Cet 1 1993
3. Aliran dan Paham Sesat di
Indonesia, Hartono Ahmad Jaiz,
Pustaka Al-Kautsar Cet 1 2002
4. Gerakan Keagamaan dan
Pemikiran, Akar Idiologis dan Penyebarannya, Wamy Indonesia
Cet 2 1999
5. Buku Pintar Aqidah, Panduan
Praktis, Memahami Aqidah
Ahlussunah Wal Jamaah Sesuai
Dengan Pemahaman Para Salaf, Abu Fatiah Al Adnani, Abu Aisyah
Abdurrahman, Kelompok Telaah
Kitab Ar-Risalah, Rumah Buku Cet 2
2010
6. Membongkar Kebohongan Tipu
Daya, Fatwa-Fatwa Kaum Wahabi – Salafi (Palsu), Judul Sebelumnya
“Menyikapi Tipu Daya & Fitnah Keji
Fatwa-Fatwa Kaum Salafi &
Wahabi” Ahmad Samanhudi,
Foswan (Forum Silaturahim Warga
Nahdhiyyin) Cet 3 2011 7. Sejarah Peradaban Islam
Kurikulum 1984 untuk Madrasah
Aliyah (MA) Drs Ma’ruf Misbah, Drs
Ja’far Sanusi, Abdullah Qusyairi M,
Drs Sya’id Syahroni, Wicaksana
Semarang Edisi 1991 8. Menuju Jama’atul Muslimin,
Telaah Sistem Jamaah dalam
Gerakan Islam, Hussain Bin
Muhammad Bin Ali Jabir, MA
Pengantar DR Salim Segaf Al-Jufri,
Robbani Press Cet 7 2009 9. Islam Moderat, Menebar Islam
Rahmatan Lil Aalamin, Prof. DR.
Achmad Satori Islamil, DR. M.Idris
Abdul Shomad MA, DR. Surahman
Hidayat MA, DR. Amir Faishol Fath
MA, DR. Muslih Abdul Karim MA, Ahmad Dumyati Bashori MA, Ahmad
Kusyairi Suhail MA, Harjani Hefni MA,
Tajuddin Pogo MA, Pengantar :
Samson Rahman MA, Pustaka IKADI
Cet 1 2007
10. Teruskan Perjuangan, Judul Asli Hal Alqo Al Muslimun Al Mirsah,
Mahmud Muhammad Al Hamid,
Pustaka IKADI Cet 1 2008
AHLUSS SUNNAH WAL JAMAAH, HAK
SIAPA DAN APA STANDARNYA ?
Semoga dengan catatan dan ulasan di atas kita mendapatkan
pencerahan dan hidayah dalam
menapaki bahtera kehidupan ini
dengan landasan dan naungan
aturan agama yang kita yakini
masing-masing. [DM]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar