Pencarian

News Update :

Translate

Pembunuh Rista Tunggu Tes DNA

Jumat, 19 Juli 2013


Paska memeriksa 40 saksi
dalam kasus
pembunuhan Rista
Fransiska (17), polisi
belum bisa menentukan
pelaku pembunuhan terdahap siswi kelas 11
SMK Negeri I Ponorogo
itu. Sejumlah keterangan
menyiratkan pembunuh
gadis hamil 7 bulan itu
melibatkan 3 orang pria
(lelaki) yang
menggunakan pola kerja terpisah dan sangat rapi. Rinciannya, ada pelaku
yang bertugas
menjemput korban di
depan warnet yang
berjarak sekitar 500
meter dari rumah korban. Pelaku yang
bertugas menjemput
korban ini menggunakan
motor matic warna putih.
Usai dijemput, korban
diturunkan di warung es degan Desa Maron,
Kecamatan Kauman. Di
tempat itu, sudah
menunggu lebih dari
seorang pria
menggunakan motor jenis Honda GL. "Memang ada saksi yang
melihat di warung sudah
terdapat tiga pria. Dua
remaja dan satu orang
dewasa. Sedang motor
matic warna putih sudah tidak ada paska
menjemput dan
menurunkan korban itu,"
terang salah satu sumber
penyidik sambil
menutupi saksi, Kamis (18/7/2013). Kendati demikian, tim
penyidik Satuan Reskrim
Polres Ponorogo belum
bisa mengungkap pelaku
pembunuhan Frista
Fransiska ( 17), anak semata wayang
pasangan suami istri
Saptoni (38) dan Siti
Fatimah (33) warga Jl
Gajah Mada, RT 01, RW
01, Dusun Sejeruk, Desa/ Kecamatan Kauman. "Belum ada
perkembangan yang
mengarah kepada
pelaku. Tenang saja, kami
akan terus bekerja
maksimal untuk segera mengungkap pelakunya,"
terang Kasat Reskrim
Polres Ponorogo AKP
Misrun. Mantan Kasat Narkoba
Polres Madiun Kota ini
menilai, yang membuat
sulit dalam mengungkap
pelaku pembunuhan
terhadap Rista karena korban memiliki
beberapa teman dekat
lelaki. "Tunggu sampai hasil tes
DNA selesai. Kami masih
memintai keterangan
beberapa saksi lainnya,"
imbuhnya. Bapak korban, Saptoni
kepada penyidik
mengaku mencurigai 2
teman anaknya yang
sering menjemput ke
rumah. Dua pria itu asal Mlilir, Dolopo, Madiun
dan asal Sampung,
Ponorogo. Kepada
penyidik, Saptoni
mengakui sering
memanggil anaknya saat pulang malam. "Bapak korban berdalih
hanya kangen kepada
anaknya karena sehari
tidak ketemu. Di
rumahnya korban tinggal
di kamar sendiri bersebelahan dengan
kamar Saptoni. Semua
keterangan saksi-saksi itu
masih akan kami
kumpulkan, kami
pelajari, untuk mencari pelaku pembunuhan,"
paparnya.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Arek Japan Kulon 2010 -2011 | Design by Bukan Gagal Maksud | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.